Pengertian Tren Jam Koma yang Viral di Kalangan Gen Z. Isitilah ini banyak digunakan oleh generasi Z dan menjadi tren. “Jam Koma” dipakai untuk menjelaskan kondisi tertentu yang berkaitan dengan kelelahan dan tidak fokus. Lalu, bagaimana penjelasannya?

Ketika seseorang berada dalam kondisi seperti ini, maka ia akan berada dalam kondisi yang diistilahkan oleh TikTokers @osloibrahim, sebagai “Jam Koma”.

Istilah jam koma belakangan menjadi sangat populer, terutama di kalangan generasi Z. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi di mana seseorang, khususnya generasi muda, mengalami penurunan energi yang drastis dan tiba-tiba, hingga merasa seperti ‘mati suri’ untuk sementara waktu. Lalu, apa itu jam koma Gen Z?

Istilah jam koma Gen Z muncul di TikTok hingga social media X. Istilah tersebut digunakan oleh gen Z untuk menyebut berbagai konteks, yang umumnya untuk menggambarkan momen ketika tubuh sudah tidak sinkron dengan otak karena kelelahan.

Pengertian Tren Jam Koma yang Viral di Kalangan Gen Z

Istilah jam koma Gen Z ini bukan sekedar istilah untuk bersenang-senang semata, tetapi untuk menggambarkan realitas yang dialami orang-orang, di mana mereka menjadi kelelahan di tengah kehidupan yang serba cepat. Istilah jam koma yang menjadi populer di kalangan gen Z menunjukkan bahwa generasi muda masa kini menghadapi tantangan menjaga keseimbangan kehidupan antara aktivitas sehari-hari dengan kebutuhan istirahat.

Tren istilah jam koma gen Z juga menggambarkan tekanan hidup yang dialami generasi muda. Tekanan kehidupan modern menjadikan generasi muda ingin merasakan waktu beristirahat yang berkualitas.

Istilah jam koma menggambarkan momen ketika seseorang merasa lelah, lalu mengambil waktu istirahat, tetapi otaknya masih terus bekerja memikirkan banyak hal sehingga sulit untuk merasakan waktu istirahat berkualitas yang mereka inginkan itu. Pendek kata, istilah ini mencerminkan ketidakselarasan antara kondisi fisik dengan otak yang terus aktif.

Baca Yuk :  Minum Minuman Fiber Masih Susah BAB atau Sembelit

Kondisi tersebut menyebabkan banyak orang menjadi tidak fokus dan mudah lupa pada hal-hal kecil. Meskipun terdengar seperti candaan, tetapi istilah jam koma ini menggambarkan kondisi serius yang dialami orang-orang yang memiliki jadwal kerja padat serta harus menahan tekanan kerja yang besar. Fenomena ini menunjukkan harapan kepedulian orang-orang pada Kesehatan fisik dan mental.

Contoh nyata jam koma misalnya adalah, ketika seseorang belanja di minimarket, tapi kemudian meninggalkan kasir tanpa membawa barang belanjaannya. Atau, ada pula seseorang yang menarik uang tunai di ATM, namun langsung pergi begitu saja setelah usai transaksi tanpa mengambil uang atau kartu ATM-nya.

Baru-baru ini ramai di media sosial terkait istilah “Jam Koma”, yang banyak disebut oleh gen z, terutama di media sosial TikTok dan X.

Seorang TikTokers, Oslo Ibrahim melalui akun TikToknya @osloibrahim menjelaskan bahwa, “Jam Koma” adalah jam atau saat di mana seseorang merasa sangat overwhelmed, sangat lelah, atau saat di mana seseorang sudah terlalu banyak berpikir hingga akhirnya ia melakukan hal-hal yang tidak disadari.

Menurut Oslo dalam video yang diunggahnya, saat seseorang masuk dalam kondisi “jam koma”, akan ada sejumlah tanda yang bisa dicermati, yaitu: seseorang itu akan memiliki pandangan kosong, seringkali melakukan typo saat mengetik, sering salah saat berbicara, lalu sering tidak nyambung saat diajak bicara, dan tanda yang paling mengkhawatirkan adalah saat seseorang melamun dalam waktu lama.

Bila sudah ada tanda-tanda semacam itu, orang itu berarti sudah memasuki fase otak beku. Oleh karena itu, orang itu harus segera melakukan sesuatu agar segera bisa mengatasi kondisi “jam koma” ini, salah satunya dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang manis.

Baca Yuk :  Tips Memilih Camilan Sehat Yang Rendah Kalori

Istilah “jam koma” yang populer di kalangan gen Z ini, sebagaimana dirujuk dari RRI mengacu pada waktu sekitar pukul 14.00 hingga pukul 16.00, atau saat larut malam.

Pada jam-jam itu, ketika para gen Z dan dewasa muda ini mengalami penurunan energi atau kelelahan ekstrem, inilah saat yang diistilahkan oleh mereka sebagai “jam koma”.

Kondisi “Jam Koma” ini, mirip dengan salah satu kondisi medis, yang disebut dengan cognitive fatigue atau kelelahan kognitif. Apa itu?

Pengertian Tren Jam Koma yang Viral di Kalangan Gen Z

Apa Itu Kelelahan Kognitif yang Mirip dengan “Jam Koma”?

Menurut Medical News Today, cognitive fatigue atau kelelahan kognitif adalah penurunan kemampuan untuk berpikir secara efektif dan mempertahankan fokus.

Jadi, sama seperti kelelahan fisik, aktivitas mental yang berkepanjangan ternyata juga dapat menyebabkan kelelahan yang memengaruhi pikiran.

Berbagai faktor, seperti stres dan kurang tidur, dapat menyebabkan kelelahan kognitif. Beberapa gejalanya adalah, mudah lupa, sering melakukan kesalahan, dan sulit berkonsentrasi.

Untuk mengatasi kelelahan kognitif ini, seseorang bisa beristirahat sejenak, terutama ketika sedang melakukan tugas-tugas yang banyak memeras otak yang bisa sangat melelahkan.

Bila merujuk penjabaran di atas, maka istilah atau tren “jam koma” ini hampir mirip dengan istilah kelelahan kognitif, walaupun tidak bisa dikatakan bahwa “jam koma” sama dengan kelelahan kognitif.

Untuk bisa mengatakan “jam koma” sebagai kelelahan kognitif, dibutuhkan diagnosis secara mendalam dan konsultasi kepada ahli yang memang terbiasa menangani berbagai kondisi yang berhubungan dengan kelelahan kognitif. Namun, sebagai referensi, ada baiknya Anda mengetahui berbagai gejala kelelahan kognitif ini:

Menurut psikolog David Tzall, Psy.D, sebagaimana dirujuk dari Medical News Today, gejala kelelahan kognitif dapat bervariasi. Beberapa indikator dari kelelahan kognitif antara lain sebagai berikut:

  • kesulitan berkonsentrasi dan sulit tetap fokus saat melakukan tugas, membuat keputusan, atau mengikuti percakapan
  • membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang lebih banyak menggunakan pikiran yang biasanya dilakukan dengan cepat
  • sering lupa dan kesulitan mengingat informasi atau peristiwa
  • berkurangnya kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks atau berpikir kritis
  • kreativitas terbatas
  • lebih sering melakukan kesalahan
Baca Yuk :  Tips Memilih Camilan Sehat Yang Rendah Kalori

Hal-hal yang sudah disebutkan di atas ini, disebabkan oleh hal-hal di bawah ini:

  • kelelahan dan kurang tidur
  • stres
  • beban kerja mental yang berlebihan
  • penurunan kognitif terkait usia
  • kondisi medis tertentu, seperti penyakit Alzheimer, demensia, atau cedera otak
  • multitasking atau melakukan beberapa tugas secara bersamaan
  • punya masalah kesehatan mental tertentu, seperti depresi dan kecemasan
  • akibat faktor lingkungan seperti terlalu lama di ruangan dengan pencahayaan yang redup atau terlalu lama di tempat yang memiliki tingkat kebisingan berlebihan
  • nutrisi yang tidak memadai akibat pola makan yang buruk
  • mengonsumsi obat-obatan dan zat tertentu, seperti alkohol dan obat-obatan berbahaya

Sebagai catatan, bila Anda mengalami berbagai gejala kelelahan kognitif akibat gaya hidup Anda sangat rentan menyebabkan kondisi kelelahan kognitif tersebut, maka ada baiknya Anda segera menangani masalah tersebut dengan berkonsultasi kepada ahli yang khusus menangani kondisi kelelahan kognitif.

Pengertian Tren Jam Koma yang Viral di Kalangan Gen Z

Sumber : https://tirto.id/apa-itu-tren-jam-koma-yang-viral-di-kalangan-gen-z-g4Zj