Agar Anak Sukses, Hindari Mengucapkan 10 Kalimat Ini, Menurut Ahli. Hal ini menunjukkan bahwa kata-kata yang diucapkan oleh orang tua memiliki dampak besar pada kesuksesan dan tumbuh kembang anak. Para ahli menyebutkan bahwa ucapan toksik dari orang tua dapat memengaruhi perkembangan anak secara negatif.

Perkataan orang tua, tanpa disadari, bisa memberikan pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak. Bahkan, para ahli percaya, kalimat-kalimat toksik yang disampaikan orang tua bisa menghambat kesuksesan dan keberhasilan anak di masa depan.

Memiliki anak yang sehat, cerdas, dan sukses adalah harapan besar banyak orang tua. Tentu, ini merupakan harapan Beauties juga, bukan?

Agar Anak Sukses, Hindari Mengucapkan 10 Kalimat Ini, Menurut Ahli

Orangtua adalah sosok yang seharusnya dihormati dan dicintai, bukan dijadikan sasaran kemarahan tanpa kontrol. Berbicara dengan bijak dan penuh rasa hormat bisa membantu menjaga hubungan Orangtua dan anak tetap harmonis.

Namun, perlu diingat, orang tua memiliki peran penting dalam tumbuh kembang hingga menentukan kesuksesan anak di masa depan. Sesederhana kalimat yang diucapkan sehari-hari pun, tidak boleh asal lho! Karena, hal itu bisa berpengaruh besar untuknya.

Baca Yuk :  Ingin Diet Pakai Susu Diet WRP

Berikut adalah 10 kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan kepada anak:

1. Good Job” atau “Kamu Hebat

Memberikan pujian kepada anak memang wajar, namun ungkapan seperti “kamu hebat” atau “good job” ternyata kurang efektif. Penelitian menunjukkan bahwa pujian seperti ini dapat membuat anak bergantung pada pengakuan orang lain, bukan pada motivasi diri.

Jenn Berman, seorang penasihat parenting dan penulis The A to Z Guide to Raising Happy Confident Kids, menyarankan agar pujian diberikan dengan konteks yang jelas. Contohnya, katakan, “Assist-mu tadi luar biasa. Ayah/Ibu suka caramu bekerja sama dengan tim.”

2. Berlatih Adalah Kunci Kesempurnaan

Dorongan untuk terus berlatih sering dianggap positif. Namun, ucapan ini dapat menekan anak untuk selalu sempurna dan merasa gagal jika melakukan kesalahan.

Joel Fish, penulis 101 Ways to Be a Terrific Sports Parent, menyarankan untuk mengatakan bahwa usaha keras akan membuat mereka berkembang dan bangga atas kemajuan yang dicapai.

3. Jangan Menangis

Kalimat ini sering diucapkan saat anak sedang sedih atau terluka. Namun, menurut Jenn Berman, menangis adalah cara anak mengekspresikan emosi.

Sebagai pengganti, bantu anak memahami perasaannya dengan mengatakan, “Apa yang kamu rasakan penting. Apakah kamu butuh pelukan atau bantuan?”

Baca Yuk :  Teh Diet yang Aman? Pilih WRP Diet Tea

4. Cepat!

Seruan seperti ini dapat membuat anak merasa tertekan. Linda Acredolo, asisten penulis Baby Minds, menyarankan menggunakan kalimat seperti, “Ayo, kita selesaikan bersama,” dengan nada tenang.

5. Ayah/Ibu Sedang Diet

Menyebutkan diet di depan anak dapat memengaruhi cara pandang mereka terhadap tubuh. Marc S. Jacobson, profesor pediatri, menyarankan agar orang tua lebih fokus pada gaya hidup sehat tanpa menyebutkan “diet.”

6. Ayah/Ibu Tidak Mampu Membelinya

Mengatakan tidak punya uang dapat membuat anak merasa khawatir akan kondisi keuangan keluarga. Sebagai gantinya, gunakan kalimat seperti,

“Kita tidak membeli itu karena sedang menyimpan uang untuk sesuatu yang lebih penting,” kata Jayne Pearl, penulis Kids and Money.

7. Jangan Bicara dengan Orang Asing

Melarang anak berbicara dengan orang asing bisa membingungkan, karena mereka belum memahami konsep tersebut.

Nancy McBride dari National Center for Missing & Exploited Children menyarankan untuk memberikan skenario konkret, seperti “Kalau ada orang yang menawarkan permen, apa yang harus kamu lakukan?”

Baca Yuk :  Pengertian Tren Jam Koma yang Viral di Kalangan Gen Z

8. Hati-Hati

Deborah Carlisle Solomon, penulis Baby Knows Best, mengatakan bahwa ucapan ini dapat mengalihkan perhatian anak dari aktivitasnya. Sebagai alternatif, cukup awasi anak dengan tenang dan dekat jika Anda khawatir.

9. Tidak Boleh Jajan Kalau Makanannya Tidak Habis

Ancaman seperti ini justru membuat anak lebih menghargai camilan daripada makanan utama. David Ludwig, penulis Ending the Food Fight, menyarankan menggunakan kalimat seperti, “Kita makan makanan utama dulu, baru menikmati camilan.”

10. Sini Ayah/Ibu Bantu

Terlalu cepat membantu anak dapat mengurangi kemandirian mereka. Myrna Shure, profesor emeritus psikologi, menyarankan untuk menggantinya dengan pertanyaan yang membimbing anak menyelesaikan masalah sendiri.

Hindari kalimat-kalimat ini agar anak dapat tumbuh dengan lebih percaya diri dan mandiri. Pendekatan yang tepat dari orang tua akan sangat mendukung perkembangan anak secara optimal.

Agar Anak Sukses, Hindari Mengucapkan 10 Kalimat Ini, Menurut Ahli

Semoga bermanfaat 🙂

Sumber : www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20241202113236-33-592613/ayah-ibu-jangan-katakan-10-kalimat-ini-kalau-mau-anak-sukses