Menurut UNICEF: Pendidikan Anak Usia Dini Jadi Momen Emas bagi Pertumbuhan Anak. Masa awal tumbuh kembang anak, kata dia, menjadi periode penting dalam kehidupan. Bukan hanya pada anak, krusialnya fase tersebut juga berdampak bagi generasi suatu bangsa.

Periode emas atau golden age adalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang paling penting pada masa awal kehidupan anak. Golden age meliputi 1000 hari pertama kehidupan anak yang dihitung dari masa dalam kandungan sampai dengan usia anak mencapai dua tahun.

Menurut UNICEF: Pendidikan Anak Usia Dini Jadi Momen Emas bagi Pertumbuhan Anak

Golden age adalah periode yang sangat penting dan perlu diperhatikan khusus oleh orang tua. Pada golden age otak bertumbuh secara maksimal, begitu pula pertumbuhan fisik.

Selain itu, pada masa tersebut juga terjadi perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap, dan ekspresi emosi. Jika berbagai kebutuhan anak diabaikan pada golden age, anak dikhawatirkan mengalami tumbuh kembang yang kurang optimal.

Berbagai masalah yang terjadi akibat kurangnya pemenuhan kebutuhan anak pada masa golden age adalah seperti adanya gangguan kognitif, stunting atau perawakan pendek, serta adanya keterlambatan bicara maupun gangguan perilaku.

UNICEF Indonesia Country Representative, Maniza Zaman, menegaskan pentingnya perkembangan anak usia dini dan perlunya mereka memperoleh layanan pendidikan anak usia dini (PAUD).

“Satu tahun pembelajaran pra-sekolah benar-benar menjadi landasan untuk numerasi, literasi, dan pembentukan karakter. Manfaatnya luar biasa,” kata Maniza dalam program “Unlocking Potential” yang diselenggarakan Tanoto Foundation, dikutip Jumat (18/10/2024).

Dalam riset yang disampaikan Maniza, bayi memiliki ukuran otak seperempat dari ukuran otak orang dewasa. Ukuran otak tersebut berlipat ganda saat mereka berusia satu tahun.

Baca Yuk :  Pengertian Tren Jam Koma yang Viral di Kalangan Gen Z

Ia menjelaskan bahwa otak bayi sanggup melakukan satu juta koneksi baru setiap detik. Seribu hari pertama seorang anak menjadi peluang emas untuk tumbuh kembangnya.

Pada usia lima tahun, perkembangan otak seorang anak telah mencapai 90 persen. Pada usia ini, sesuai hasil penelitian, seorang anak yang mengikuti PAUD akan berprestasi lebih baik di sekolah, lebih percaya diri, bahkan kelak menjadi warga negara yang produktif.

Sebaliknya, ketika tidak ikut PAUD, hasil belajar anak tersebut akan cenderung buruk dan berpotensi putus sekolah.

“Tahun-tahun awal ini penting untuk memaksimalkan potensi anak. Ini saat yang tepat untuk melakukan investasi pada anak usia dini. Bayangkan apa yang diperoleh Indonesia jika investasi itu dimulai dan untuk masa depan,” tutur dia.

Menurut UNICEF: Pendidikan Anak Usia Dini Jadi Momen Emas bagi Pertumbuhan Anak

Investasi PAUD

Menurutnya, investasi terhadap PAUD sangat krusial bagi negara sebesar Indonesia. Dalam hitung-hitungan ekonomi, setiap Rp 1 yang diinvestasikan ke pengembangan PAUD akan menghasilkan keuntungan empat kali lipat.

“Ini investasi yang menguntungkan,” ujar Maniza dalam pernyataannya, Jumat (18/10/2024).

Menurutnya, tahun-tahun pertama kehidupan akan membentuk masa depan anak dan masyarakat sebuah generasi.

“Periode ini menentukan apa yang terjadi pada manusia di kemudian hari, termasuk dalam pendidikan, penyerapan lapangan kerja, dan kapasitas produktifnya,” terangnya.

Apalagi, kata dia, Indonesia tengah menyerukan cita-cita mencapai “Indonesia Emas 2045”. Pada 20 tahun yang akan datang, populasi Indonesia diprediksi mencapai 380 juta jiwa.

Baca Yuk :  Tips Memilih Camilan Sehat Yang Rendah Kalori

Sekitar 60 persen dari jumlah tersebut adalah usia produktif. Jika mampu mengoptimalkan kondisi ini, Indonesia akan memperoleh bonus demografi.

“Itu artinya kita harus bersiap dari sekarang. Tenaga kerja masa depan dilahirkan saat ini atau akan segera dilahirkan. Timing menjadi penting jika Indonesia ingin menghasilkan bonus demografi,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menegaskan, Indonesia yang hendak menyambut Indonesia Emas 2045 harus menaruh perhatian pada PAUD.

“Semua pemangku kepentingan harus berkolaborasi dan memberi dukungan,” pungkasnya.

Menurut UNICEF: Pendidikan Anak Usia Dini Jadi Momen Emas bagi Pertumbuhan Anak

Tahap Perkembangan Anak

Dalam tahap ini, anak yang mengalami lima jenis perkembangan antara lain:

1. Motorik Kasar

Motorik kasar adalah kemampuan yang berkaitan dengan gerakan tubuh dalam menggunakan otot besar, baik sebagian besar maupun seluruh anggota tubuh.

2. Motorik Halus

Motorik halus, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan fisik yang melibatkan koordinasi mata, tangan, dan otot-otot kecil. Contohnya adalah menggunakan pensil, mengancing baju, menggunakan sendok dan garpu, melipat kertas, dan lain-lain.

3. Kognitif

Kognitif adalah kemampuan anak dalam mengolah dan mengelompokkan sesuatu yang tampak oleh inderanya. Contohnya, anak usia dua bulan mulai tertarik dengan wajah ibu, usia enam bulan mulai mencari benda yang jatuh, usia dua tahun mulai mengelompokkan benda berdasarkan kesamaan (hewan, kendaraan, dan sejenisnya).

Untuk jenis perkembangan ini, peran orang tua sangat diperlukan untuk melatih dan menstimulasi kognitif anak sejak dini.

Baca Yuk :  Ciri-ciri Anak Sehat, Ortu Harus Tahu!

4. Bicara 

Perkembangan bicara seorang anak yang meliputi berceloteh (cooing) saat usia 2-3 bulan, mengoceh (babbling) saat usia 6-9 bulan, dan telah memahami kosa kata dan perintah hingga kalimat seiring pertumbuhan usia.

5. Interaksi Sosial

Perkembangan anak dalam melakukan interaksi terhadap orang dan lingkungan sekitarnya. Contohnya saat anak berusia tiga bulan mulai tersenyum, usia enam bulan mulai tertawa, dan usia sembilan bulan mengucapkan kata sederhana seperti ‘bye-bye’ sebagai respons terhadap sekitarnya. Biasanya saat mencapai usia 1-2 tahun anak juga sudah mulai bermain dengan teman atau anak lain.

Peran Orang Tua pada Masa Golden Age Anak

Untuk memaksimalkan tahapan tumbuh kembang anak, diperlukan peran besar orang tua dalam mendampingi dan memberi stimulus tepat. Beberapa rekomendasi cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mendorong tumbuh kembang anak yang optimal, antara lain:

  • Bersikap penuh kasih sayang, hangat, dan responsif.
  • Memahami bahwa anak itu unik.
  • Membuat rutinitas menyenangkan dan bermanfaat bersama anak.
  • Memberikan stimulasi (mengajak bicara, membaca, menyanyi, bermain, dan sejenisnya).
  • Memilih tontonan yang baik sesuai usia anak.
  • Memberikan pengawasan yang baik pada anak untuk keamanan dan keselamatannya.

Menurut UNICEF: Pendidikan Anak Usia Dini Jadi Momen Emas bagi Pertumbuhan Anak

Sumber : lestari.kompas.com/read/2024/10/19/093210786/unicef-pendidikan-anak-usia-dini-jadi-momen-emas-bagi-pertumbuhan-anak?lgn_method=google&google_btn=onetap